Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

KONFLIK SIPADAN - LIGITAN

Gambar
  Rachma Ahadina Putri (201915500122) - R4B - FIPPS - Pendidikan Sejarah  Dosen Pengampu: Akhmad Syaekhu Rakhman      S engketa wilayah antara Indonesia dan Malaysia bermula dari pertemuan kedua delegasi dalam penetapan batas landas kontinen antara Indonesia dan Malaysia  di Kuala Lumpur pada tanggal 22 September 1969. Pada waktu pembicaraan landas kontinen di laut Sulawesi, kedua delegasi sama-sama mengklaim Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan sebagai miliknya. Pulau Sipadan terletak 15 mil laut sekitar 24 kilometer dari pantai daratan Sabah Malaysia dan 40 mil laut sekitar 64 kilometer dari pantai timur Pulau Sebatik dimana bagian utara merupakan wilayah Malaysia dan bagian timur selatan merupakan wilayah Indonesia. Posisi Pulau Ligitan terletak 21 mil laut sekitar 34 kilometer dari pantai daratan Sabah Malaysia dan 57,6 mil laut sekitar 93 kilometer dari pantai timur Pulau Sebatik. Luas Pulau Sipadan adalah 10,4 hektar dan Pulau Ligitan adalah 7,9 hektar.  Banyaknya perdebatan dan salin

Pecahnya "Bandung Lautan Api"

Gambar
Rachma Ahadina Putri (201915500122) - R4B - Program Studi Pendidikan Searah- Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial - Universitas Indraprasta PGRI  Dosen Pengampu: Akhmad Syaekhu Rakhman Monumen Bandung Lautan Api           Peristiwa Bandung Lautan Api seringkali terdengar di telinga masyarakat Indonesia karena lagu wajib yang berjudul "halo-halo Bandung" karya penyair Ismail Marzuki. Tetapi jarang sekali masyarakat yang mengetahui maksud dibalik lirik semangat di lagu tersebut. Lagu tersebut merupakan gambaran peristiwa kelam yang menimpa rakyat Indonesia khususnya masyarakat Bandung pada kala itu.  Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia khususnya bagi warga Bandung Selatan di awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Toer, dkk (1999: 154) mengatakan “1946 Maret 24. Bandung Lautan Api dikobarkan oleh Laskar dan tentara. Tentara Membakar sendiri markasnya, asrama-asramanya, dan bangunan-bangunan penting. Rakyat banyak yang membakar